Waspada Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD)
Penyakit Lumpy Skin Disease pada sapi ditemukan di Indonesia yaitu di Provinsi Riau, setelah sebelumnya juga terjadi di beberapa negara di Asia terasuk di Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja. Salah satu upaya kewaspadaan dengan mengenal gejala klinis, penularan dan pencegahan penyakit Lumpy Skin Disease.
Lumpy Skin Disease adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae yang bersifat non zoonosis. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Penularan penyakit ini melalui serangga penghisap darah seperti nyamuk, caplak dan lalat sebagai vektor penyebaran penyakit. Penularan secara langsung melalui kontak langsung dengan lesi kulit. Secara tidak langsung, penularan terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.
Kenali Tanda Penyakit LSD
Lumpy Skin Disease (LSD) menjadi ancaman utama bagi peternakan sapi dan kerbau karena dapat menyebabkan penyakit akut atau subakut, yang dapat menyerang semua umur dan bangsa sapi, terutama sapi muda dan sapi pada masa puncak laktasi/menyusui. LSD memiliki dampak ekonomi yang besar bagi industri peternakan karena hewan yang terkena cenderung mengalami kerusakan permanen pada kulitnya sehingga menurunkan nilai komersial.
Gejala klinis LSD dipengaruhi oleh umur, ras dan status imun ternak. Tanda klinis utama LSD adalah :
-
lesi kulit berupa nodul/benjolan berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Pada kasus berat nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh.
-
Demam tinggi hingga lebih dari 40.5oC.
-
penurunan nafsu makan
-
adanya leleran hidung dan mata,
-
pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis,
-
dapat terjadi oedema pada kaki.
-
dapat meyebabkan abortus dan anestrus dalam beberapa bulan
-
penurunan produksi susu pada sapi perah.
Upaya pengendalian dan pencegahan penularan penyakit LSD yaitu dengan melakukan pemisahan ternak yang mengalami gejala ke kandang isolasi, vaksinasi, menjaga kebersihan kandang dan peralatan kandang.
Penulis: Nurul Khasanah
Editor: Aditya
Foto:www.abc.net.au
Sumber prefensi :
http://bbvetwates.ditjenpkh.pertanian.go.id/informasi/berita-terkini/lumpy-skin-disease-ancaman-baru-sapi-dan-kerbau-indonesia
https://www.pertanian.go.id/
#kabupatenmalang #malangmakmur #sekretariatdaerahkabupatenmalang #bagiansumberdayaalamsekretariatdaerahkabupatenmalang #bagiansumberdayaalam #bsda