Talas Beneng Umbi Hingga Daun Yang Mempunyai Nilai Ekonomis
Talas beneng atau (colocasia esculentum) pada mulanya merupakan tanaman liar yang belum memiliki nilai ekonomi, namun saat ini talas beneng merupakan pangan lokal yang bernilai ekspor dan memiliki prospek ekonomi yang bagus. Talas Beneng merupakan varietas unggul nasional asal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 981/KH.540/C/10/2020, tanggal 13 Oktober 2020 tentang Pelepasan Calon Varietas Talas Beneng sebagai Varietas Unggul dengan nama Beneng. Kementrian Pertanian terus mendorong untuk budidaya talas beneng sebagai produk ekspor yang dimanfaatkan umbi dan daunnya. Budidaya talas beneng di Kabupaten Malang sudah tersebar di Kecamatan dan pemasaran tembus pasar Korea, Jepang dan Belanda dalam bentuk tepung talas dan pasar Australia dalam bentuk irisan daun talas kering sebagai bahan baku rokok.
Talas beneng berbeda dengan talas lainnya. Talas beneng umbi batangnya berukuran panjang dan besar, serta tumbuh di atas permukaan tanah. Karena ukurannya cukup besar, talas beneng potensial untuk diolah menjadi tepung. Budidaya talas beneng cukup mudah yakni ditanam menggunakan umbi bonggol dan dipanen usia 8-12 bulan, talas beneng dapat ditanam dikebun rumah, tumpang sari dan dibawah tegakan.
Penulis: Luky Widiawati
Editor: Aditya Cahya Antoni
Foto: cdkmalang.dishut.jatimprov.go.id
Sumber:www.pertanian.go.id/
Referensi: https://karantina.pertanian.go.id/pers-1158-kementan-pacu-talas-beneng-dan-produk-turunannya-mendunia.html https://cdkmalang.dishut.jatimprov.go.id/rlpm/https://polbangtanmalang.ac.id/kementan-dorong-budi-daya-talas-banten-untuk-ekspor-ke-jepang/ https://posmonews.com/2021/08/06/talas-beneng-jadi-ikon-kabupaten-malang/
#kabupatenmalang #malangmakmur #sekretariatdaerahkabupatenmalang #bagiansumberdayaalamsekretariatdaerahkabupatenmalang #bagiansumberdayaalam #bsda